BAHASA ISTILAH PARA PEMABUK DI SALAH SATU KOMPLEKS
PEMABUK KABUPATEN LUMAJANG
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini memuat
uraian (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Masalah Penelitian, (3) Tujuan
Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, dan (5) Definisi Operasional. Paparan
masing-masing disajikan sebagai berikut.
1.1 Latar Belakang
Bahasa merupakan sarana yang digunakan untuk menyampaikan suatu pikiran
kepada orang lain. Bahasa merupakan sarana komunikasi. Bahasa adalah suatu
sistem lambang berupa bunyi, bersifat arbritrer, digunakan oleh suatu
masyarakat tutur untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengindentifikasi diri
(Chaer, 2000:1). Fungsi bahasa yang terutama adalah sebagai alat untuk bekerja
sama atau berkomunikasi di dalam kehidupan manusia bermasyarakat (Chaer,
2000:2). Masyarakat melakukan interaksi, untuk itu diperlukan suatu alat yang
dinamakan bahasa. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa fungsi utama bahasa
adalah untuk berkomunikasi.
Dalam berkomunikasi dengan orang lain biasanya seseorang menggunakan bahasa
yang telah disepakati oleh lingkungan sekitarnya. Keterampilan berbahsa
seseorang sangat beragam. Kualitas keterampilan berbahasa seeorang bergantung
kepada kuantitas dan kualistas kosakata yang dimiliknya. Semakin banyak kata
yang dikuasai seseorang semakin banyak pula ide atau gagasan yang dikuasai dan
sanggup diungkapkannya. Saat menggunakan bahasa seseorang juga harus
memperhatikan konteknya. Supardo (1988:2) menegaskan bahwa orang yang dapat
berbahasa sesuai dengan konteknya dipandang sebagai orang yang menguasai bahasa
dengan baik. orang tersebut dianggap orang yang “tahu berbahasa”.
Setiap bahasa sebenarnya mempunyai ketetapan atau kesamaan dalam hal tata
bunyi, tata bentuk, tata kata, tata kalimat, dan tata makna. Tetapi karena
berbagai faktor yang terdapat dalam masyarakat pemakai bahasa itu seperti usia,
pendidikan, agama, bidang kegiatan, dan profesi, serta latar belakang budaya
daerah maka bahasa itu menjadi tidak benar-benar seragam. Bahasa itu menjadi
beragam, sehingga tata bunyinya menjadi tidak sama persis. Karena ketidaksamaan
tersebut maka muncullah ragam bahasa. Ragam bahasa merupakan varian dari sebuah
bahasa menurut pemakaiannya. Ada beberapa ragam bahasa dalam bahasa Indonesia
diantaranya (1) Ragam bahasa yang bersifat perseorangan (idiolek), (2) Ragam
bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat dari wilayah tertentu
(dialek), (3) Ragam bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat
dari golongan sosial tertentu (sosiolek), (4) Ragam bahasa yang digunakan dalam
kegiatan suatu bidang tertentu (fungsiolek), (5) Ragam bahasa yang digunakan
dalam situasi formal atau situasi resmi (bahasa baku, bhasa standar), (6) Ragam
bahasa yang digunakan dalam situasi informal atau situasi tidak resmi (ragam
nonbaku, nonstandar), (7) Ragam bahasa yang digunakan secara lisan (bahasa lisan). Alangkah baiknya kalau kita
dapat menguasai ragam-ragam bahasa tersebut dengan baik agar kita dapat
berkomunikasi secara efektif sesuai dengan tempat dan situasi tempat ragam itu
digunakan. Namun untuk penelitian ini, akan dikhususkan pada ragam bahasa yang
digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat dari golongan sosial tertentu atau
yang bisa disebut dengan istilah sosiolek. Tempat penelitian pun juga dibatasi
pada satu daerah saja yaitu di salah satu kompleks pemabuk di Kabupaten
Lumajang.
Kabupaten Lumajang terletak pada 112o53`-113o23`
Bujur Timur dan 7o54`-8o23` Lintang Selatan. Luas wilayah
keseluruhan Kabupaten Lumajang adalah 1790,90 km2. Berada
ditengah-tengah gunung-gunung diantaranya, gunung Semeru, Gunung Bromo, dan
Gunung Lamongan. Batas wilayah ialah, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten
Malang, sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo, sebelah timur
berbatasan dengan Jember, sebelah selatan berbatasan dengan samudra Indonesia. Penduduk
kabupaten Lumajang umumnya adalah Suku Jawa dan Suku Madura, dan agama
mayoritas adalah islam. Kabupaten Lumajang beriklim tropis. Iklim adalah
keadaan cuaca pada suatu tempat pada periode yang panjang. Iklim merupakan
unsur yang memengaruhi manusia dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari.
Berdasarkan letak geografis Kabupaten Lumajang tersebut dan dengan iklim tropis
yang terjadi memberikan pengaruh terhadap masyarakatnya. Iklim yang panas
memberikan sedikit ketidaknyamanan dalam keberlangsungan hidup sehari-hari. Di
salah satu kompleks yang dikaji oleh peneliti sebagian besar masyarakat
khususnya para remaja adalah orang yang pernah mabuk. Hal ini didukung oleh
iklim tropis tersebut. Selain itu lingkungan yang ada di kompleks tersebut
cukup mendukung para remaja untuk terpengaruh dalam hal kenakalan remaja karena
dari masyarakatnya juga selalu menjual bahan-bahan yang dapat mendukung keberlangsungan
kenakalan tersebut dalam hal ini difokuskan pada kenakalan remaja pada kegiatan
mabuk-mabukkan. Tetapi disisi lain, para remaja yang mabuk-mabuk tersebut
justru malah memiliki keunikan tersendiri, disini kita melihat dari segi
positifnya. Mereka para pemabuk menciptakan bahasa istilah tersendiri yang
mereka pakai untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Kekreatifan tersebut akan
menambah khasanah bahasa dalam perkembangan budaya yang semakin berkembang. Bahasa
istilah yang digunakan dalam kelompok ini cukup menarik dan tidak ditemukan
dalam situasi lain dengan kata dan makna yang sama, jika ditemukan dalam
situasi lain pun akan memiliki makna yang berbeda. Hal ini sesuai dengan apa
yang disampaikan Endraswara (2008:10) bahwa manusia senantiasa memperlihatkan
perilaku yang beragam. Manusia selalu mencitaptakan hal-hal baru dari apa yang
dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Manusia ditakdirkan aneh, atas keanehan itu manusia justru menarik dibahas
dari sisi apa pun (Endraswara, 2008:17). Berdasar keanehan yang diungkapkan
oleh Endraswara tersebut maka penelitian ini sangat menarik untuk dilakukan.
Penelitian yang mengkaji bagaimana manusia mencipatakan bahasa istilah yang ia
gunakan dalam lingkup sosialnya sendiri. Manusia merupakan subjek komunikatif
dengan orientasi sosial. Dimasyarakat, seseorang tidak dipandang sebagai
individu yang terpisah, tetapi merupakan anggota kelompok sosialnya. Dalam
kelompok sosial masalah eksisitensi aspek-aspek sosial bahasa seperti juga aspek-aspek
antar hubungan yang terkandung dalam struktur sosial, merupakan masalah yang
tidak pernah berakhir sebab diproduksi dan direproduksi secara terus menerus
melalui aksi dan reaksi kedua belah pihak yaitu penutur dan penerima tutur .
Perilaku dan interaksi sosial merupakan akibat dan bagian sistem sosial yang
pada gilirannya merupakan bagian lingkungan sosialnya (Ratna, 2009:123).
Gejala-gejala sosial bukan realitas tunggal, juga bukan mekanisme yang bebas dari kompleksitas sistem makna. Banyak yang
terjadi dalam mekanisme tersebut yang sangat menarik untuk diteliti, terutama
pada bahasa yang tercipta dari mekanisme sosial tersebut . Istilah-istilah yang
tidak ditemukan dalam kejadian lain tersebut menjadi sangat menarik untuk
dijabarkan dan hal itulah yang membuat penelitian ini penting untuk dilakukan.
1.2 Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, ruang lingkup, keterbatasan masalah,
dan rumusan masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
1.2.1 Ruang Lingkup dan Keterbatasan Masalah
Ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah bahasa istilah para pemabuk
disalah satu kompleks pemabuk Kabupaten Lumajang. Pemfokusan masalah hanya pada
bahasa istilah para pemabuk di kompleks tersebut.
1.2.2 Rumusan Masalah
Bagaimana deskripsi bahasa istilah para pemabuk disalah
satu kompleks pemabuk di kabupaten Lumajang?
1.3 Tujuan Penelitian
Secara keseluruhan penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut.
Mendeskripsikan bahasa istilah para pemabuk disalah satu kompleks pemabuk di
kabupaten lumajang.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini ada dua, yaitu manfaat teoritis
dan praktis. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
wawasan dan menambah khasanah bagi perkembangan penelitian tentang bahasa
istilah di kabupaten Lumajang. Sementara itu, manfaat praktis dari hasil
penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak berikut ini.
1)
Bagi peneliti:
manfaat praktis dari penelitian ini bagi pihak peneliti untuk menambah
pengetahuan tentang bahasa istilah para pemabuk disalah satu kompleks pemabuk di
kabupaten Lumajang.
2) Peneliti lanjutan: hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai landasan untuk melakukan penelitian lanjutan yang berkaitan dengan
bahasa istilah di kabupaten Lumajang dan sebagai tambahan referensi penelitian
tentang bahasa istilah di daerah lain.
3)
Pihak pembaca:
manfaat praktis dari penelitian ini bagi pihak pembaca umum adalah untuk
menambah pengetahuan tentang bahasa istilah dalam aspek kebahasaan.
1.5 Definisi Operasional
Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam pemahaman terhadap
istilah-istilah yang akan digunakan dalam penelitian ini, perlu diadakan
definisi operasional. Definisi operasional yang dimaksud dikemukakan sebagai
berikut.
1)
Bahasa adalah sistem
lambang bunyi yang arbitrer dan merupakan salah satu hasil budaya manusia yang
bernilai tinggi dan digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk
berkomunikasi, berkerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri.
2) Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaiannya
baik itu berdasarkan wilayah, kelompok sosial, fungsi, atau pun situasi.
3) Sosiolek adalah bagian dari ragam bahasa yang merupakan
ragam bahasa yang digunakan oleh sekelompok orang tertentu dalam kondisi sosial
yang sama.
4) Bahasa istilah adalah kata, gabungan kata atau ungkapan
khusus yang mengungkapkan makna dalam suatu keadaan yang khas dalam kondisi
atau situasi tertentu.
5)
Bahasa istilah pemabuk
adalah ungkapan khusus yang digunakan oleh para pemabuk untuk menyampaikan pesan
tertentu kepada sesamanya dan memiliki makna yang dapat diketahui konteksnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar