Judul : Pengembangan
Bahan Ajar Menulis Drama Pendek Berdasar Cerita Pendek bagi Siswa SMA Kelas XI program
bahasa
dengan Pendekatan Kontekstual.
Oleh :
Sofiatun
NIM :
100211406090
1.
Latar
Belakang
1.1 Sesuai dengan
standar isi yang dikeluarkan BNSP ada KD menulis drama pendek berdasar cerita
pendek khususnya siswa SMA kelas XI program bahasa.
1.2 Agar siswa
mampu menulis drama pendek melalui media rangsang atau berdasar cerpen.
1.3 Menulis
kreatif sastra (menulis naskah drama) dimaksudkan untuk menumbuhkan sikap
positif dan kreatif siswa terhadap karya sastra.
1.4 Agar siswa
dapat menghasilkan sebuah karya yang dapat dinikmati masyarakat.
1.5 Penelitian ini
diperlukan untuk menunjang pembelajaran secara khusus.
1.6 Siswa masih
merasa kesulitan ketika menulis naskah drama serta mengembangkan ide cerita
menjadi drama pendek.
1.7 Siswa kurang
memiliki motivasi untuk mengungkapkan ide yagn ada dalam pikiran mereka yang
berakibat pada konsep imajinasi yang rendah.
2.
Tujuan
Penelitian
Tujuan
penelitian umum pada penelitian ini adalah menghasilkan bahan ajar menulis drama pendek berdasar cerpen bagi siswa SMA kelas XI program bahasa dengan pendekatan
kontekstual.
Tujuan
umum penelitian tersebut dapat diuraikan lebih dalam sebagai berikut.
1) Mengembangkan
bahan ajar menulis drama pendek berdasar cerpen bagi siswa
SMA kelas XI program bahasa dengan pendekatan kontekstual berdasarkan
kriteria penelitian kajian materi.
2) Mengembangkan
bahan ajar menulis drama pendek berdasar cerpen bagi siswa
SMA kelas XI program bahasa dengan pendekatan kontekstual berdasarkan
kriteria penelitian penyajian.
3) Mengembangkan
bahan ajar menulis drama pendek berdasar cerpen bagi siswa
SMA kelas XI program bahasa dengan pendekatan kontekstual
berdasarkan kriteria penelitian isi.
4) Mengembangkan
bahan ajar menulis drama pendek berdasar cerpen bagi siswa
SMA kelas XI program bahasa dengan pendekatan kontekstual berdasarkan
kriteria penelitian kemudahan mengembangkan unsur-unsur naskah drama.
5) Mengembangkan
bahan ajar menulis drama pendek berdasar cerpen bagi siswa
SMA kelas XI program bahasa dengan pendekatan kontekstual
berdasarkan kriteria penelitian kemudahan merangkai unsur-unsur naskah drama.
3.
Ruang Lingkup
3.1 Penggunaan cerpen sebagai media
rangsang dalam menulis drama pendek pada siswa SMA kelas XI program bahasa pada
tahap perencanaan naskah berupa kegiatan siswa yang dilakukan dengan membaca
cerpen kemudian menganalisis unsur intrinsik cerpen untuk menyusun drama
pendek.
3.2 Penggunaan cerpen sebagai media
rangsang dalam menulis drama pendek pada siswa SMA kelas XI program bahasa pada
tahap penulisan drama pendek berdasarkan perencanaan naskah berupa kegiatan
mengembangkan kerangka drama menjadi drama pendek.
3.3 Penggunaan cerpen sebagai media rangsang
dalam menulis drama pendek pada siswa SMA kelas XI program bahasa pada tahap
menyunting dan revisi berupa kegiatan penyuntingan antar teman yang dibatasi
pada penggunaan tanda baca, ejaan, dan penggunaan huruf kapital.
4.
Kegunaan
Bermanfaat bagi pihak-pihak berikut.
4.1 Guru mata pelajaran bahasa
indonesia
Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan alternatif model baru dalam menyusun bahan ajar
yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran menulis drama pendek berdasar cerpen. serta guru dapat
mengembangkan bahan ajar ini secara lebih mandiri dan kreatif.
4.2 Siswa SMA kelas XI program bahasana
Hasil penelitian
yang diperuntukkkan bagi siswa adalah bahan ajar menulis drama pendek berdasar
cerpen. Bahan ajar ini dapat digunakan oleh siswa SMA kelas XI program bahasa
sebagai bahan ajar atau materi pembelajaran menulis drama pendek berdasar
cerpen. Penggunaan bahan ajar ini diharapkanu dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran dan memperkaya pengetahuan siswa mengenai naskah drama.
4.3 Kepala sekolah
Bagi kepala sekolah bahan ajar ini dapat memberikan ijin dan kesempatan
bagi guru untuk mengembangkan bahan ajar secara mandiri.
4.4 Penyusun
kurikulum
Penelitian ini digunakan sebagai pertimbangan pemilih
strategi dalam pembelajaran menulis drama pendek berdasar cerpen dalam
penyusunan kurikulum pada masa yang akan datang.
4.5 Penulis bahan
ajar
Cerpen yang terdapat dalam bahan ajar ini dapat dijadikan
rangsang dalam mengembangkan kemampuan menulis drama pendek pada siswa SMA
kelas XI program bahasa. Melalui pendekatan kontekstual yang terdapat dalam
bahan ajar ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam menyusun bahan ajar
yang lebih kreatif.
4.6 Peneliti lain.
Bahan ajar dikembangkan pada penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk melakukan penelitian sejenis. Prosedur penelitian
pengembangan bahan ajar ini juga dapat menjadi pedoman bagi peneliti lain untuk
melakukan penelitian serupa. peneliti lain disarankan untuk mengikuti
langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini.
5.
Definisi Operasional
5.1 Bahan
ajar: seperangkat materi berisi fakta, konsep, prinsip dan prosedur
yang disusun secara sistematis dan digunakan oleh siswa dan
guru sehingga
tercipta lingkungan/ suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.
5.2 Drama: cerita
atau kisah yang melibatkan konflik atau emosi dan dapat
menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (akting) atau dialog
yang dipentaskan.
5.3 Naskah drama: suatu
karangan atau cerita yang berupa tindakan atau perbuatan yang masih berbentuk
teks atau tulisan yang belum diterbitkan
(pentaskan).
5.4 Cerita pendek:
karangan pendek atau kisah pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan kesan tunggal yang
dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi (pada suatu
ketika).
5.5 Pendekatan
kontekstual adalah suatu konsep belajar mengajar yang membantu guru mengaitkan
antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong
siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya
dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
6.
Kajian Pustaka
6.1 Pengembangan
Bahan Ajar
6.1.1 Pengertian pengembangan bahan
ajar
Bahan
ajar adalah isi mata pelajaran yang didalamnya berisi
fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang disusun secara sistematis . Isi
mata pelajaran ini sangat banyak, diantaranya naskah
drama.
Pengembangan bahan ajar adalah
pendekatan sistemik dalam merancang, mengevaluasi, memanfaatkan keterhubungan
fakta, konsep, prinsip, atau teori yang terkandung dalam mata pelajaran atau
pokok bahasan dengan mengacu pada tujuan.
6.1.2 Tujuan dan
prinsip-prinsip pengembangan bahan ajar
Tujuan
pengembangan secara garis besar adalah sebagai usaha untuk menyajikan materi
yang akan dibelajarkan ke dalam format yang lebih efektif dan efisien untuk
digunakan dan dimengerti.
6.1.3 Prosedur
pengembangan bahan ajar
Untuk
menghasilkan bahan ajar yang baik perlu dilakukan secara bertahap. Prosedur
pengembangan bahan ajar yang dijalankan melalui tiga tahap, yaitu tahap merancang,
tahap mengembangkan, tahap uji kelayakan dan tahap pemanfaatan.
6.2 Menulis Drama Pendek
6.2.1 Pengertian drama pendek
Drama seringkali
disamakan dengan teater. Drama artinya berbuat, bertindak; sementara teater
artinya tempat pertunjukan. Kata teater sendiri mengacu kepada sejumlah hal
yaitu: drama, gedung pertunjukan, panggung pertunjukan, kelompok pemain drama,
dan segala pertunjukan yang dipertontonkan.
Drama pendek secara unsur sama dengan drama pada umumnya, perbedaanya
terletak pada alur yang terjadi di dalamnya. Ketika menulis drama pendek alur
menjadi lebih singkat.
Drama berdasarkan
bentuk bahasa dibagi menjadi: drama puisi, drama prosa, drama prosa puisi, dan
drama simbolik. Berdasarkan bentuk penampilan drama dibagi menjadi lima yaitu:
sandiwara, sendratari, pantomim, tableau, dan opera. Sedangkan dilihat dari
sudut media isi drama dibagi menjadi: tragedi, komedi, tragi komedi, melodrama,
dan farce.
6.2.2 Unsur-unsur drama pendek
·
Unsur intrinsik, terdiri dari: tema, alur atau plot,
karakteristik dan penokohan, latar, amanat.
·
Unsur ekstrinsik, terdiri dari: riwayat hidup pengarang, falsafah hidup pengarang, dan unsur sosial budaya
masyarakat yang dianggap dapat memberikan masukan yang menunjang penciptaan
karya drama tersebut.
6.2.3 Menulis kreatif drama pendek
Menulis kreatif merupakan kegiatan menulis yang lahir dari ide atau gagasan
kreatif seorang penulis. Roekhan (1991:1) menyatakan bahwa menulis kreasi
merupakan proses menciptakan karya sastra yang dimulai dari munculnya ide dalam
benak penulis, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan menangkap dan mengembangkan
ide, setelah itu dilanjutkan denga mematangkan ide agar jelas dan utuh,
kemudian membahasakan ide tersebut, dan terkhir adalah menuliskan ide tersebut
de dalam bentuk karya sastra.
Menulis drama pendek merupakan kegiatan menulis kreatif sastra yang
menciptakan karya sastra. Menulis drama sama halnya dengan kegitan menulis
kreatif prosa yang lain seperti cerpen. Kegiatan menulis drama adalah kegiatan
menciptakan karya sastra yang berupa pengungkapan ide, kesan, perasaan,
harapan, dan imajinasi secara tertulis berdasar objek yagn diamati dalam bentuk
naskah drama menurut kreativitas dan pengetahuan yang dimiliki seseorang.
6.2.4 Langkah-langkah menulis drama
pendek berdasar cerpen
Kegitan menulis naskah drama bukan merupakan kegiatan yang instan, tetapi
memerlukan tahapan untuk menentukan peletakan elemen-elemen dan semua aspek
yagn nantinya akan membangun sebuah cerita dalam drama. Pratiwi (1997:2) naskah
drama tidak boleh disikapi sebagai naskah baca, ia harus dipentaskan. Hal
tersebut menegaskan bahwa sebuah naskah drama tidaklah sempurna apabila belum
memalui pementasan.
Secara garis besar ada tiga tahap yang dilakukan dalam menulis drama pendek
berdasar cerpen. Pertama pemahaman, di dalamnya ada beberapa proses
diantaranya: pembacaan cerpen secara teliti sebagai sumber ide dan rangsangan,
pemahaman unsur-unsur cerpen, mencatat unsur-unsur dan informasi penting dari
cerpen, pemahaman unsur-unsur drama. Kedua penulisan, di dalamnya ada beberapa
proses diantaranya: mengembangkan unsur intrinsik cerpen kedalam unsur
intrinsik drama di sini bisa terjadi proses penambahan atau pengurangan hal-hal
yang kurang sesuai yang dipastikan tidak berubah dalam proses penyaduran cerpen
kedalam drama pendek ialah tema, amanat, dan watak tokoh. Ketiga tahap
pengembangan, pada tahap ini cerita pendek yang menjadi rangsangan sudah
menjadi sebuah karya drama pendek. Pada tahap pengembangan ini proses yang
terjadi adalah perbaikan-perbaikan dari setiap unsur-unsur drama pendek, dan
proses penyuntingan terhadap setiap kalimat-kalimatnya.
Langkah-langkah lain dalam menulis drama pendek yang bisa ditempuh
diantaranya: menentukan tema, mendata satuan peritiwa, menyusun sinopsis atau
kerangka, mengembangkan sinopsis menjadi drama pendek.
6.3 Pendekatan kontekstual
6.3.1 Pengertian pendekatan
kontekstual
Pendekatan kontekstual adalah konsep belajar tempat guru menghadirkan dunia
nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubunga antara pengetahuan
yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan
kontekstual berpedoman pada delapan hal yaitu: aktif belajar mandiri secara
terus menerus, menghubungkan kegiatan dalan materi pembelajaran denga kehidupan
nyata, tugas-tugas yang bermakna, berpikir kreatif dan kritis, bekerja sama,
memberikan perhatian pada perbedaan pribadi, menggunakan dan mencapai standar
tinggi, dan memberikan penilaian otentik. Pembelajaran menulis drama tidak
hanya diarahkan pada unsru intrinsik dan ekstrinsik drama, tetapi pemahaman
aspek intrinsik dan ekstrinsik dapat mendukung pemerolehan pengetahuan dan
belajar menulis drama yang baik sehingga mengasilkan tulisan yang indah.
6.3.2 Ciri-ciri pendekatan
kontestual
Ada tujuh komponen dalam ciri-ciri pendekatan kontekstual diantaranya:
konstruktivisme, inquiri, modeling,
learning community, authenthic assessment, dan reflection.
6.4 Pengembangan bahan ajar menulis
drama pendek berdasar cerpen.
6.4.1 Pengertian bahan ajar
Bahan ajar adalah bahan-bahan yang disusun secara sistematis yang digunakan
guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Dalam bahan ajar menjelaskan tujuan
instruksional yang akan dicapai, memotivasi siswa untuk belajar, mengantisipasi
kesukaran belajar siswa dalam bentuk penyediakan bimbingan bagi siswa. Bahan
ajar dengan pendekakatan kontekstual melatih siswa untuk menciptakan
kreativitas. Pengembangan bahan ajar merupakan usaha dan kegitan untuk
menciptakan (merancang, memproduksi, dan mengevaluasi) sumber belajar mandiri yang disusun secara
sistematis sesuai dengan kurikulum, dengan tujuan menciptkan bahan ajar untuk
meningkatkan dan memperbaiki sistem pembelajaran.
6.4.2 Tahap-tahap pengembangan bahan
ajar
Penyusunan bahan ajar dapat dilakukan dengan mengikuti beberapa tahap-tahap
yaitu: menentukan tujuan, isi, dan fungsi bahan ajar; menyempurnakan dari
tulisan bahan ajar awal; memberi bentuk dan merinci bagian-bagian bahan ajar;
dan menilai bahan ajar.
6.4.3 Pengembangan bahan ajar
menulis drama pendek berdasar cerpen dengan pendekatan kontekstual.
Dewasa
ini perkembangan ilmu pengetahuan berjalan dengan pesat. Pesatnya perkembangan
ilmu pengetahuan itu harus diantisipasi oleh lembaga pendidikan formal (sekolah) di negeri ini agar dapat
memberikan informasi dan perkembangan ilmu yang terbaru. Untuk dapat menjawab
perubahan dan perkembangan itu di era saat ini maka pemerintah melakukan
perubahan kurikulum pendidikan.
Dengan
adanya perubahan kurikulum, menuntut pula perubahan bahan ajar pada semua mata
pelajaran. Dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di tingkat Sekolah
menengah Atas (SMA) khususnya program bahasa terdapat
kompetensi dasar menulis drama pendek berdasar cerpen. Keterampilan menulis naskah drama ini harus dikuasai oleh siswa tingkat SMA khususnya program bahasa. Namun faktanya sebaliknya. Dengan
adanya fakta seperti ini maka dibutuhkan bahan ajar baru. Penelitian
pengmbangan bahan ajar ini berusaha semaksimal mungkin untuk mempermudah siswa
dalam menulis naskah drama.
Pengembangan
bahan ajar menulis drama pendek berdasr cerpen
ini dihasilkan berdasarkan pada kebutuhan materi yang dikembangkan. Adapun
materi yang dikembangkan adalah pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia pada
keterampilan menulis. Bentuk
pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan bahan ajar tidak hanya berupa buku pelajaran, tetapi juga sarana, media yang dapat
dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Hasil
pengembangan didefinisikan sesuai dengan data uji kelayakan sehingga
menggambarkan kualitas produk pengembangan yang sebenarnya.
7.
Metode Penelitian
7.1 Model
pengembangan
Model pengembangan bahan ajar menulis drama pendek berdasar cerpen ini
dirumuskan dengan tahapan analisis pendahuluan, analisis kurikulum, dan
menganalisis karakteristik siswa.
Tahap selanjutnya adalah membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran),
menulis dan menyusun draf bahan ajar.
Hasil pengembangan diuji cobakan untuk mengetahui validasi melaui kegiatan uji
ahli, uji guru, dan uji siswa. produk yang dihasilkan melalui penelitian ini adalah bahan ajar
menulis drama pendek berdasar cerpen. Model pengembangan bahan ajar yang
dimaksud dapat dilihat dalam bagan berikut.
7.2 Desain
penelitian (Prosedur pengembangan)
Ada tiga tahapan yang dilakukan dalam prosedur pengembangan ini
diantaranya.
7.2.1 Analisis pendahuluan
Analisis pendahuluan merupakan tahap pertama yang dilakukan, di dalamnya
ada tindakan yang dilakukan yaitu; menganalisis kurikulum dan melakukan
pengkajian terhadap empat aspek keterampilan berbahasa (menyimak, membaca,
menulis, dan berbicara). Hasil pengkajian dipilih pada aspek menulis.
7.2.2 Persiapan bahan ajar
Persiapan bahan ajar merupakan tahap kedua yang dilakukan, ada tiga hal
yang dilakukan dalam persiapan bahan ajar meliputi: analisis karakteristik
sisiwa, menentukan strategi pembelajaran, dan penyusunan RPP.
7.2.3 Penulisan dan penyusunan bahan
ajar
Penulisan dan penyusunan bahan ajar merupakan tahap ketiga sekaligus tahap
akhir. Dalam penulisan dan penyusunan
bahan ajar peneliti menerjemahkan pengetahuan yang bersifat umum ke dalam
bentuk spesifikasi terinci untuk keperluan pembuatan sumber belajar. Adapung
yang dilakukan pada tahap ini ialah: membuat skenario bahan ajar, memilih
materi yang sesui dengan tujuan pembelajaran, dan merancang draft bahan ajar.
Secara lebih singkat prosedur pengembangan bisa dilihat pada bagan beriku.
7.3 Sumber data
Penelitian ini bersifat pengembangan. Peneliti mengembangkan pembelajaran
menulis, dan ditambah dengan pengayaan pengetahuan bahasa dan mengembangkannya
dalam bentuk bahan ajar SMA kelas XI program bahasa. Data dalam pengembangan
ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Bahasa Indonesia SMA
kelas XI, daftar rujukan atau referensi teori, implikasi, dan pengajaran
menulis dari berbagai penulis maupun penerbit, dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
7.4 Instrumen
Instrumen yang
digunakan dalam penelitian pengembangan ini dibedakan menjadi dua yakni instrumen
pengembangan bahan ajar dan instrumen pengumpulan data atau uji lapangan.
Instrumen pengembangan bahan ajar berupa draf awal bahan ajar (komponen bahan
ajar terdiri dari empat kompetensi dasar keterampilan berbicara, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, latihan dan evaluasi pembelajaran sbagai
terlampir di hasil), dan RPP. Instrumen uji lapangan berupa: angket penilaian
yang diberikan kepada guru pengajar dan siswa; dan pedoman observasi.
7.5 Teknik
pengumpulan data
Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini mengunakan angket untuk menghimpun data
dari para ahli atau pakar, guru, dan siswa. Data yang diperoleh adalah data
verbal (catatan, komentar, saran, kritik, koreksi, dan usul) yang dituliskan
pada angket maupun bahan pembelajaran. Saran yang disampaikan secara tertulis
dan bila peneliti belum jelas diklarifikasi secara lisan pada subjek uji coba
dengan wawancara bebas.
7.6 Teknik
analisis data
Teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif deskriptif
dan dilakukan melalui: mentranskrip data verbal dari hasil wawancara dengan
guru; pembuatan peta penyusunan bahan ajar; pembuatan RPP; dan penulisan dan
penyusunan bahan ajar.
8.
Daftar Rujukan
Haryadi.
2010. Model Pembelajaran.
Semarang: Unnes.
KBBI.
2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Mbulu, J. dan Suhartono. 2004. Pengembangan
bahan ajar. Malang: Elang mas.
Puspitoningrum, Encil. 2010. Pengembangan
bahan ajar menulis dongeng menggunakan pendekatan kontekstual untuk siswa smp
kelas VII. skripsi tidak untuk diterbitkan. Malang: UM Fakultas Sastra.
Roekhan. 1991. Menulis Kreatif:
Dasar-dasar dan Petunjuk Penerapannya. Malang: YA3 Malang.
Sendratasik.
2008. Pengertian Drama dan Teknik
Penulisan Naskah Drama. (online) tersedia: http//sendratasik.wordpress.com.
04/12/2012.
terim akasih mbak soophiii :)
BalasHapus